Welcome

Welcome to gilonasis.n.nu.

Facebook

My Newsletter

Links

  • gilonasis.n.nu
  • Humor

     


    KUMPULAN ANEKDOT KENANG-KENANGAN DARI GUS DUR


    Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang ceplas-ceplos dan senang humor, nyaris di setiap omongannya Gus Dur selalu mampu memancing tawa hadirin. Ada yang tersenyum senang adapula yang tersenyum kecut karena merasa tersindir.

    Kesan humoris benar-benar terasa di hampir semua liputan Kabari tentang sosok yang satu ini. Termasuk ketika Kabari bertemu Gus Dur di tahun 2007 dalam sebuah acara.

    Bahkan Gus Dur ketika itu mau membagi sebuah anekdotnya khusus untuk Pembaca Kabari yang kemudian dimuat dengan judul “Do You Like Salad?”.

    Berikut ini beberapa anekdot dari Gus Dur yang disampaikan beliau dalam beberapa kesempatan terpisah,


    Obrolan Presiden

    Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa...
    setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.

    Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!"

    Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?"

    "Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya.

    Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tau nggak... kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan sombongnya.

    Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?"

    "Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut.

    Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat...
    "Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur.

    "Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.

    "Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem.





    Tim Pengusir Hantu Pondok Indah


    Mungkin karena bahasan jumpa pers Gus Dur siang itu (Rabu, 25/9) yang panjang dan serius, seorang wartawan tak kuasa menahan "kebekuan."

    Wartawan itu pun nyeletuk, menanyakan masalah di luar materi jumpa pers siang itu, Isu hangat yang jadi perbincangan warga Ibu Kota, yaitu hantu penunggu rumah mewah di jalan Pondok Indah.

    Entah serius atau tidak, atau mungkin ia pikir Gus Dur berkompeten dalam hal perhantuan dan makhluk gaib dkk, sang Wartawan pun bertanya memecah keseriusan.

    "Gus, rumah kosong yang di Pondok Indah yang katanya banyak hantunya, gimana Gus?" tanya wartawan itu membuat peserta jumpa pers lainnya tersentak.

    Wartawan lain mungkin berpikir, koq bisa-bisanya nanya begituan pada Gus Dur.

    Tapi namanya Gus Dur, yang mungkin memiliki motto "kalau ditanya harus jawab", ia mengomentari hal itu dengan santai. "Sorry, saya belum pernah ketemu hantunya," jawab Gus Dur ditimpali tawa semua wartawan berderai-derai.

    Ternyata, selayaknya wartawan profesional, sang penanya tak mau kalah, ia mencecar Gus Dur lagi, "Apa perlu Gus Dur mengirimkan tim khusus untuk mencek kebenaran adanya hantu itu?"

    Sambil terkekeh Gus Dur menjawab dengan tangkas, "Kalau mau, anda boleh jadi ketua timnya. Kayak gitu koq diurusin, lho."



    Jenderal


    Pada saat selesai melantik WAKAPOLRI di Istana, Gus Dur mengadakan konferensi pers dengan wartawan.

    Pada kesempatan itu, salah satunya diungkapkan tentang permintaan Gus Dur agar Jenderal Surojo BIMANTORO -
    KAPOLRI - mengundurkan diri.

    Ketika konferensi pers itu usai, dan Gus Dur dipapah memasuki mobil, beberapa wartawan mulai tidak mengerubutinya lagi.

    Gus Dur berkata :"Hei, saya masih punya satu informasi lagi. Kalian mau tidak ?"

    "Apa itu Gus ?" tanya para wartawan serentak.
    "Saya mau sebutkan nama seorang jenderal yang paling berbahaya dan berpotensi mematikan siapa saja," ujar Gus Dur.

    "Wah, siapa itu Gus ?" keroyok para wartawan yang tadinya sudah mulai menjauh. Mereka berlarian untuk mendapatkan berita eksklusif itu.

    "Ok, saya akan katakan," kata Gus Dur meyakinkan." Jenderal itu adalah Jendral..(General) Electric ..."

    "Wooo kok itu sih Gus ?" protes para wartawan.
    "Lha kalian ini, maunya bikin gosip melulu. Lha saya kan bener kalau General Electric itu paling berbahaya. Coba, mau nggak kamu kesetrum lampunya General Electric ? Berbahaya khan ?!, kamu bisa mati kan kalau kesetrum????"



    Kuli dan Kyai

    Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

    Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!

    Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: "Lho kenapa Anda berkerumun di sini?"

    "Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai."(//ahm)




    Titel Prov. Anggota Dewan


    Gus Dur dalam pembicaraannya sering menyatakan bahwa Indonesia bukan negara agama. "Itu adalah hal yang final," tegas Gus Dur.

    Ia "tidak betah" jika masih ada anggota legislatif masih berkutat pada persoalan itu.

    Gus Dur bercerita tentang seorang anggota legislatif yang ngotot ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama.

    "Saat anggota dewan itu jadi pembicara disebuah seminar, ia dipanggil dengan titel Prof. di depannya," kata Gus Dur.

    "Ketika kembali ke kantornya, Satpam pun mempersilahkan masuk kepada anggota dewan kita itu dengan berkata, "Silahkan masuk prof."

    Nah, kolega-koleganya pun, kata Gus Dur, ternyata menyambut dengan berkata "Selamat pagi Prof, Assalamualaikum Prof"

    Si anggota dewan ini heran juga, padahal seumur-umur dia belum pernah dianugerahi gelar profesor. "Atau karena keberaniannya ya dia mendapat gelar terhormat itu," kata si anggota dewan dalam hati.

    Gus Dur melanjutkan, karena saking bangga dan penasarannya anggota dewan ini pun bertanya kepada kroninya. "Kenapa ya saya sekarang dimana-mana dipanggil Prof?"

    "Wah...jangan bangga dulu pak!" kata si kroni. "Mereka itu nyebut prof bukan dengan akhiran huruf F tetapi dengan huruf V, jadi Prov. gitu!"

    "Lho, Prov. apa artinya itu ?" tanya si anggota dewan penasaran.

    Kroninya menjawab, "Provokator."



    Indonesia Minta di Jajah


    Dalam sebuah seminar beberapa tahun yang lalu Gus Dur mengungkapkan bahwa Belanda bukan sebuah negara yang besar, tidak punya modal, tidak punya pemikir-pemikir ulung, jadi mereka tidak memberikan apa-apa kepada kita, malah merampok kita habis-habisan. Dalam sebuah seminar beberapa tahun yang lalu Gus Dur mengungkapkan bahwa Belanda bukan sebuah negara yang besar, tidak punya modal, tidak punya pemikir-pemikir ulung, jadi mereka tidak memberikan apa-apa kepada kita, malah merampok kita habis-habisan.

    Lain dengan India yang dijajah Inggris, atau Filipina yang dijajah Amerika. Negara-negara penjajah yang itu punya sesuatu yang diberikan kepada negara-negara yang dijajah, misalnya saja tentang sistim hukum yang lebih teratur, dsb.

    Nah, lalu ada pemikiran gila, supaya Inggris dan Amerika memberikan sesuatu kepada kita.

    Bagaimana caranya?
    Kita nyatakan perang melawan Inggris dan Amerika!

    Lho, kenapa begitu?
    Logikanya kita kan pasti kalah, jadi kita akan dijajah lagi oleh Amerikan dan Inggris.

    Masalahnya sekarang, bukannya kalau kita kalah.
    Masalahnya adalah, bagaimana kalau Indonesia yang menang ???


    Kaum Almarhum

    Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela "ideologi"nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.

    Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.

    "Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi." Katanya.

     

    Humor Gusdur : Presiden Nyeleneh

    Gus Dur selalu dianggap aneh dan berbeda dengan orang lain. Anggapan ini juga dirasakan oleh mantan Menteri Pertahanan Mahfud MD. Dia juga merasa heran kenapa justru dirinya yang saat itu dosen di UII Yogyakarta menjadi Menhan.

    “Saya heran kok saya dijadikan Menhan. Gus Dur memang nyleneh. Kalau nggak nyleneh nggak mungkin memilih saya menjadi Menhan,” aku Mahfud disambut geer audien dalam satu forum talkshow di televisi swasta nasional.

    Mahfud juga pernah mengaku akan mundur dari posisi menteri. “Saat itu saya dapat hujatan yang luar biasa. Belum-belum kok sudah dapat kritikan luar biasa. Saya ketemu teman-teman di Yogya. Dalam suatu rapat, saya tegaskan bahwa saya akan mundur dari menteri. Eh, tidak berselang beberapa menit, Gus Dur telepon: ‘Pak Mahfud jangan mundur.”

    “Yah, begitulah Gus Dur. Aneh, tapi juga luar biasa,” kenang Mahfud MD.

    Humor Gus Dur : Orang NU Gila

    Rumah Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, sehari-harinya tidak pernah sepi dari tamu. Dari pagi hingga malam, bahkan tak jarang sampai dinihari para tamu ini datang silih berganti baik yang dari kalangan NU ataupun bukan. Tak jarang mereka pun datang dari luar kota.

    Menggambarkan fanatisme orang NU, kata Gus Dur, menurutnya ada 3 tipe orang NU. “Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU,” tegas Gus Dur.

    Orang NU jenis yang kedua, mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam dua belas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, “Itu namanya orang gila NU,” jelasnya.

    “Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila,” kata Gus Dur sambil terkekeh.

    Humor Gusdur : Tak Punya Latar Belakang Presiden

    Mantan Presiden Abdurrahman Wahid memang unik. Dalam situasi genting dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.

    Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD saat diinterview salah satu televisi swasta. “Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan. Alasan saya, karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau pertahanan,” ujar Mahfud.

    Tak dinyana, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. “Pak Mahfud harus bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,” ujar Gus Dur santai.

    Karuan saja Mahfud MD pun tidak berkutik. “Gus Dur memang aneh. Kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Mahfud.

    Humor Gusdur : Airport Abdurrahman Wahid

    Pada akhir April 2000, Gus Dur sempat ke Malang, dan mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh. Ini mengingatkan dia pada peristiwa belasan tahun silam, ketika dia mendarat di bandara yang sama dari Jakarta, saat masih ada penerbangan reguler dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Malang.

    Waktu itu Gus Dur bersama antara lain Almarhum Jaksa Agung Sukarton Marmosujono. Sebagaimana lazimnya untuk rombongan orang penting, mereka pun disambut oleh pasukan Banser NU.

    Ketika romobongan sudah berangkat ke Selorejo, sekitar 60 kilometer dari bandara, petugas Banser melapor pada poskonya melalui handy talky.

    “Halo, halo, rojer,” kata Mas Banser. “Lapor: Abdurahman Saleh sudah mendarat di airport Abdurrahman Wahid!”

    Yah, kebalik.

    Humor Gusdur : Buto Cakil Pembayar Demonstran?

    Punakawan selalu digambarkan sebagai kstaria. Musuhnya jelek-jelek semua, misalnya Buto Cakil. Punakawan sering diculik, dibawa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

    Tapi, menurut Ki Tedjo, sekarang semuanya serba tak jelas. Perilaku kesatria pun tak jelas. Yang jadi Punakawan pun tak jelas. Yang disebut istana pun tak jelas. Sebab saat ini masih banyak istana, ada yang di Cendana, ada yang di sana, pokoknya di mana-mana.

    “Supaya rakyat tentram, mbok ya (para elite politik) itu kalau berantem caranya yang cerdas lah. Rakyat seperti kita ini kan juga perlu tahu. Bukan begitu, Gus?”

    “Sebelum tahu istananya, harus tahu dulu siapa demonstrannya,” jawab Gus Dur.

    “Ya sebelum tahu demonstrannya, harus tahu dulu siapa yang membayari.”

     

    Humor Gusdur : Meminta Ditemani Gadis di Hotel?

    Seorang gadis, hitam manis, duduk di sebuah bar.

    “Permisi, boleh saya mentraktir Anda minum?” tawar seorang laki-laki muda menghampirinya.
    “Apa ke hotel?” teriak si gadis.
    “Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman ….”

    “Kau meminta aku menemanimu ke hotel?” teriak si gadis lebih keras.

    Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatap laki-laki dengan sinis dan mencibir.

    Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu.

    “Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di situasi yang tidak dikehendakinya.”

    Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amat kerasnya, “Berapa? Dua ratus ribu???”

    Humor Gusdur : Tukang Santet Jakarta

    Main hakim sendiri seakan sudah dianggap normal oleh masyarakat kita. Pelakunya bukan cuma rakyat biasa, tapi sering justru aparat yang berwenang. Paling tidak penghakiman dilakukan di depan aparat. Sampai-sampai majalah Tempo, jauh sebelum pembredelan pernah “menghitamkan” beberapa halamannyla sebagai tanda prihatin. Para pembaca Tempo tentu kaget dan heran. Bermacam dugaan pun segera muncul. Gus Dur termasuk yang heran dan menduga-duga.

    “Mengapakah Tempo dibuat hitam seperti itu?” tanya Gus Dur dalam “kuis imajiner”-nya.

    “Karena reportase soal tukang santet dan bromocorah Jember.”

    “Siapakah yang memerintahkan penghitaman itu?”

    “Tukang santet dan bromocorah Jakarta.”

    Humor Gusdur : Keliling Dunia Tidak Mati Kok!

    Empat dokter ahli menyampaikan analisis negatif terhadap kesehatan Gus Dur kepada DPR. Jauh sebelumnya, salah satu Ketua DPP Partai Golkar Agung Laksono juga pernah mengungkit masalah itu. Agung, yang juga dokter, mengusulkan agar Presiden Gus Dur diperiksa oleh tim dokter independen. Usul itu disetujui oleh Ketua MPR Amien Rais.

    Saat Gus Dur berkunjung ke Kairo, wartawan pun menanyakan usulan Agung Laksono itu. “Kalau mau tahu soal kesehatan sata, tanya saja sama dokter yang pernah memeriksa saya,” jawab Gus Dur serius.

    Kalau belum percaya? “Gampang saja, saya keliling (dunia) ini tidak mati kok,” jawab Gus Dur menekankan betapa sehatnya dia.

    Tapi kemudian Gus Dur bilang, “Masalah begitu jangan tanya sayalah. Saya sudah malas menjawabnya. Punya ambisi politik saja kok sampai begitu.”

    Humor Gusdur : Panglima AL Paraguay

    Paraguay dikenal sebagai salah satu negara yang tidak mempunyai laut. Tapi anehnya, negara Amerika Latin ini punya panglima angkatan laut.

    Suatu ketika, kata Gus Dur, Panglima AL Paraguay ini berkunjung ke negara Brasil. Dalam kunjungan itu ia menemui Panglima AL Brasil. Salah seorang staf AL Brasil yang ikut menemuinya bertanya seenaknya, “Negara bapak itu aneh ya. Tidak punya laut, tapi punya panglima seperti Bapak.”

    Dengan kalem sang tamu pun menanggapio, “Negeri Anda ini juga aneh, ya. Hukumnya tidak berjalan, tapi merasa perlu mengangkat seorang menteri kehakiman.”

    Humor Gusdur : Sate Babi

    Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
    Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
    Gus Dur: Babi
    Ajudan: Yang lebih haram lagi
    Gus Dur: Mmmm … babi mengandung babi!
    Ajudan: Yang paling haram?
    Gus Dur: Mmmm … nggg … babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!

    Humor Gusdur : Gus Dur “Diplintir” Media

    Gus Dur, dalam satu acara peluncuran biografinya, menceritakan tentang kebiasan salah kutip oleh media massa atas berbagai pernyataan yang pernah dikeluarkannya.

    Dia mencontohkan, ketika berkunjung ke Sumatera Utara ditanya soal pernyataan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew tentang gembong teroris di Indonesia, dia mengatakan, pada saatnya nanti akan mengajarkan demokratisasi di Singapura. Namun, sambungnya, media massa mengutip dia akan melakukan demo di Singapura.

    Walah … walah, gitu aja kok repot!

    Humor Gusdur : Kuli dan Kyai

    Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

    Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!

    Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”

    “Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”

    Humor Gusdur : Siapa yang Paling Berani

    Di atas geladak kapal perang US Army tiga pemimpin negara sedang “berdiskusi” tentang prajurit siapa yang paling berani. Eh kebetulan di sekitar kapal ada hiu-hiu yang sedang kelaparan lagi berenang mencari makan …

    Bill Clinton: Kalau Anda tahu … prajurit kami adalah yang terberani di seluruh dunia … Mayor .. sini deh … coba kamu berenang keliling ini kapal sepuluh kali.

    Mayor: (walau tahu ada hiu) siap pak, demia “The Star Spangled Banner” saya siap ,,, (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10 kali sambil dikejar hiu).

    Mayor: (naik kapal dan menghadap) Selesai pak!!! Long Live America!!

    Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!

    Koizumi: (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan) Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang) … coba kamu keliling kapal ini sebanyak 50 kali … !

    Sersan: (melihat ada hiu … glek … tapi) for the queen I’am ready to serve!!! (pekik sang sersan, kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke laut dan berenang keliling 50 kali … dan dikejar hiu juga).

    Sersan: (menghadap sang perdana menteri) GOD save the queen!!!

    Koizumi: Hebat kamu … kembali ke tempat … Anda lihat Pak Clinton … Prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda … (tersenyum dengan hebat …)

    Gus Dur: Kopral ke sini kamu … (setelah dayang …) saya perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang ini sebanyak 100 kali … ok?

    Kopral: Hah … Anda gila yah …! Presiden nggak punya otak … nyuruh berenang bersama hiu … kurang ajar!!! (sang Kopral pun pergi meninggalkan sang presiden …)

    Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan Pak … Cumi Cumi … kira-kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!! … Hidup Indonesia … !!!

    Humor Gusdur : Doa Mimpi Matematika


    Jauh sebelum menjadi Presiden, Gus Dur dikenal sebagai penulis yang cukup produktif. Hampir tiap pekan tulisannya muncul di koran atau majalah. Tema tulisannya pun beragam, dari soal politik, sosial, sastra, dan tentu saja agama.

    Pernah dia mengangkat soal puisi yang ditulis oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun yang dimuat majalah Zaman. Kata Gus Dur, anak-anak itu ternyata lebih jujur dalam mengungkapkan keinginannya. Enggak percaya? Baca saja puisi yang dibuat oleh Zul Irwan ini:

    Tuhan …
    berikan aku mimpi malam ini
    tentang matematika
    yang diujikan besok pagi


    Humor Gusdur : Tiga Polisi Jujur


    Gus Dur sering terang-terangan ketika mengkritik. Tidak terkecuali ketika mengkritik dan menyindir polisi.

    Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi yang jujur. “Pertama, patung polisi. Kedua, polisi tidur. Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kapolri).”

    Lainnya? Gus Dur hanya tersenyum.

    Humor Gusdur : 189 Gaya Bersetubuh


    Ketika semua pihak berteriak “Musnahkan pornoaksi dan pornografi di negeri ini karena nggak sesuai dengan syariat Islam,” Gus Dur justru kurang sependapat. Gus Dur berusaha mengambil contoh dari sisi pandangan Islam tentang porno tersebut.

    Misalnya saja ketika Gus Dur menjawab interview dengan Jaringan Islam Liberal, Gus Dur menyebut kita Raudlatul Mu’aththar sebagai korban tentang kesalahan memandang pengertian daripada kata porno.

    “Anda tahu, kita Raudlatul Mu’aththar (The Perfumed Garden, Kebun Wewangian) itu merupakan kitab Bahasa Arab yang isinya tata cara bersetubuh dengan 189 gaya, ha … ha … ha. Kalau gitu, kitab itu cabul dong?”


    Humor Gusdur : Guyon dengan Fidel Castro


    Nah, ini yang jadi guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi Presiden RI saat berkunjung ke Kuba dan bertemu pemimpin Kuba, Fidel Castro.

    Saat itu Fidel Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap selama di Kuba. Dan mereka pun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius. Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan, Gus Dur pun mengeluarkan jurus andalannya, yaitu guyonan.

    Beliau bercerita pada pemimpin Kuba, Fidel Castro, bahwa ada 3 orang tahanan yang berada dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberitahu bagaimana mereka bisa sampai ditahan di situ. Tahanan pertama bercerita, “Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara.” Seperti diketahui Che Guevara memimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.

    Tahanan kedua berkata geram, “Oh kalau saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!” Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tapi mendadak mereka teringat tahanan ketiga yang belum ditanya. “Kalau kamu kenapa sampai dipenjara di sini?” tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga.

    Lalu tahanan ketiga itu menjawab dengan berat hati, “Karena saya Che Guevara…”

    Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut.



    Humor Gusdur : Becak Dilarang Masuk


    Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD (buku Setahun bersama Gus Dur, kenangan menjadi menteri di saat sulit) tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

    Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki oleh becak.

    “Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak pak polisi. “Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak .

    “Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak pak polisi lagi.

    “Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.

    Radio Islami
    Seorang Indonesia yang baru pulang menunaikan ibadah haji terlihat marah-marah.

    “Lho kang, ngopo (kenapa) ngamuk-ngamuk mbanting radio?” tanya kawannya penasaran.

    “Pembohong! Gombal!” ujarnya geram. Temannya terpaku kebingungan. “Radio ini di Mekkah tiap hari ngaji Al-Qur’an terus. Tapi di sini, isinya lagu dangdut tok. Radio begini kok dibilang radio Islami.”

    “Sampean tahu ini radio Islami dari mana?”

    “Lha…, itu bacaannya ‘all-transistor’, pakai ’Al’.”



    Humor Gusdur : Membuat Orang-Orang Berdo’a

    Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.

    “Saya sopir Metro Mini, Pak.” lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

    Lalu datang Gus Dur dengan dituntutn ajudannya yang setia.

    “Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.

    “Saya presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.

    “Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa…”


    Humor Gusdur : Gus Dur Digoda

    Salah seorang anak Gus Dur dengan penuh rasa ingin tahu mengamati ayahnya yang sedang memoleskan krim pembersih wajah yang dicurinya dari meja rias istrinya ke seluruh bagian mukanya.

    “Kenapa sih…Bapak selalu mengoleskan itu di wajah?” tanya anak itu.

    “Supaya bapakmu ini ganteng terus,” jawab Gus Dur.

    Tak berapa lama kemudian Gus Dur mengambil kapas dan mengusap krem yang menempel di wajahnya seperti yang sering dilakukan istrinya.

    “Lho kok dihapus sih Pak? Putus asa ya…?” goda anaknya.



    Humor Gusdur : Horas Gaya Jawa


    Dalam menyampaikan pengantar pidato kenegaraan menyambut HUT ke-55 RI itu Gus Dur juga menyinggung soal keragaman etnis di Indonesia. Maka, kata Gus Dur, jangan heran kalau ada anggota DPR yang berasal dari Sumatra Utara menyapa dengan horas sebagai salam hangat perkawanan.

    Sebagai orang yang berasal dari suku Batak, Ketua DPR Akbar Tandjung tak mau kalah dengan Gus Dur yang berasal dari suku Jawa itu. Maka, selesai Gus Dur memberikan pidato, Akbar pun langsung menimpali.

    “Saya juga orang Batak,” kata Akbar, yang beristri orang Solo. “Tapi, kalau orang Batak seperti saya, yang sudah lama di Jawa, akan beda menguncapkannya.”

    Lho, di mana pula letak perbedaannya, Bah? “Ya, orang Batak yang lama di Jawa seperti saya ini akan mengatakan horaaa…s,” ujar Akbar dengan nada lembut.


    Humor Gusdur : Semua Presiden Punya Penyakit Gila


    Kelihaian Gus Dur dalam melakukan serangan politik sambil berkelit dengan mengundang senyum geli memang tak diragukan lagi.

    Serangan atau kelitan poitik Gus Dur kerap mengundang tawa geli karena selain sangat keras juga lucu. Dia memang dikenal sebagai penyaji humor politik tingkat tinggi.

    Kita masih ingat humor politik Gus Dur yang dilempar kepada Presiden Kuba Fidel Castro. Ketika melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuba, Gus Dur memancing tawa saat menyelingi pembicaraannya dengan Castro bahwa semua presiden Indonesia
    punya penyakit gila.

    Presiden pertama Bung Karno gila wanita, presiden kedua Soeharto gila harta, presiden ketiga Habibie benar-benar gila ilmu, sedangkan Gus Dur sendiri sebagai presiden keempat sering membuat orang gila karena yang memilihnya juga orang-orang gila.

    Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur langsung bertanya. “Yang Mulia Presiden Castro termasuk yang mana?” Castro menjawab sambil tetap tertawa, “Saya termasuk yang ketiga dan keempat.”

    Apa selesai sampai di situ? Tidak. Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang dekat Habibie, Gus Dur diminta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tak enak untuk menyebut Habibie benar-benar gila atau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut. Kepada Habibie, dia mengatakan, dirinya bercerita kepada Castro bahwa presiden Indonesia hebat-hebat.

    Kata Gus Dur, Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuwan, sedangkan Gus Dur wisatawan.

    Selain menghindari menyebut Habibie benar-benar gila, jawaban itu sekaligus merupakan jawaban Gus Dur yang bersahabat atas kritik bahwa dirinya sebagai presiden banyak pergi ke luar negeri seperti berwisata saja.



    Humor Gusdur : Bukan Saya

    Di sebuah sekolah dasar di Los Palos, Timtim, seorang sersan kepala yang galak jadi guru pengganti. Kali ini dia mengajarkan sejarah kemerdekaan RI untuk anak-anak kelas III. Untuk menguji daya tangkap para muridnya, ia bertanya dengan suara keras, “Coba, siapa yang menurunkan bendera merah, putih, biru, di Hotel Oranye Surabaya?”

    Murid-murid yang terlanjur dicekam rasa ketakutan serentak menjawab, “Bukan saya, Pak. Jangan tangkap saya!”Humor Gusdur : Sopir Metromini dan Juru Dakwah
    Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.
    “Saya sopir Metro Mini, Pak.” Lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.


    Lalu datang Gus Dur dengan dituntun ajudannya yang setia. “Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.
    “Saya mantan presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.
    “Pak kenapa kok saya yang mantan presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa ….”


    Humor Gusdur : Soeharto Pilih NU ‘Diskon’

    ]
    Suatu hari, di bulan Ramadan, Gus Dur bersama seorang kiai lain (kiai Asrowi) pernah diundang ke kediaman mantan presiden Soeharto untuk buka bersama.
    Setelah buka, kemudian salat Maghrib berjamaah. Setelah minum kopi, teh dan makan, terjadilah dialog antara Soeharto dan Gus Dur.
    Soeharto: “Gus Dur sampai malam di sini?”

    Gus Dur: “Engga Pak! Saya harus segera pergi ke ‘tempat lain’.”

    Soeharto: “Oh iya ya ya… silaken. Tapi kiainya kan ditinggal di sini ya?”

    Gus Dur: “Oh, iya Pak! Tapi harus ada penjelasan.”

    Soeharto: “Penjelasan apa?”

    Gus Dur: “Salat Tarawihnya nanti itu ‘ngikutin’ NU lama atau NU baru?”
    Soeharto jadi bingung, baru kali ini dia mendengar ada NU lama dan NU baru. Kemudian dia bertanya.
    Soeharto: “Lho NU lama dan NU baru apa bedanya?”

    Gus Dur: ” Kalau NU lama, Tarawih dan Witirnya itu 23 rakaat.”

    Soeharto: “Oh iya iya ya ya… ga apa-apa….”
    Gus Dur sementara diam.
    Soeharto: “Lha kalau NU baru?”

    Gus Dur: “Diskon 60% !”
    Hahahahahaha…. (Gus Dur, Soeharto, dan orang-orang yang mendengar dialog tersebut pun tertawa.)
    Gus Dur: “Ya, jadi salat Tarawih dan Witirnya cuma tinggal 11 rakaat.”

    Soeharto: “Ya sudah, saya ikut NU baru aja, pinggang saya sakit.” 




    Humor Gusdur : Pasar Glodok

    Suatu hari Gus Dur berkeliling dunia dengan naik pesawat. Dia mengundang Clinton dan Hosni Mubarak untuk menyertainya. Ketika di tengah perjalanan, Clinton memamerkan kebanggaan negerinya.

    “Wah, kita sedang berada di New York!”
    “Loh kok bisa tahu?” tanya Gus Dur
    “Ini patung Liberty kepegang sama saya,” jawab Clinton.

    Kemudian selang beberapa lama giliran Mubarak yang angkat bicara
    “Sekarang kita berada di Mesir,” ujarnya
    “Loh kok bisa tahu?” tanya Gus Dur
    “Ini piramidnya nyentuh bokong saya,” jawab Mubarak.

    Akhirnya Gus Dur pun tidak mau kalah dan angkat bicara
    “Sekarang kita sudah tiba di Pasar Glodok, Indonesia!” ujarnya
    “Bagaimana Anda bisa tahu?” tanya Clinton dan Mubarak bersamaan
    “Ini buktinya, jam tangan saya hilang,” ujar Gus Dur.
    Humor Gusdur : Ngebor Kebanyakan
    “Mengapa muncul bencana lumpur dan gas panas di Sidoarjo?” tanya Gus Dur.
    “Ngebornya La Pindo, jadi jebol. Kalau La Pisan mungkin aman. Dalam bahasa Jawa Timuran Pindo kan dua kali, Pisan, sekali,” kata Gus Dur menjawab pertanyaannya sendiri.


    Humor Gusdur : Iklan Gratis


    handoyo ‘Gus Pur’ epigon Gus Dur bernafas lega ketika dipertemukan dengan tokoh aslinya yaitu Gus Dur, saat program Kick Andy yang diputar di Metro TV, Kamis 15/11/2007.
    “Apakah Handoyo pernah minta ijin langsung kepada Anda untuk menjadi Gus Dur dalam Republik Mimpi?” tanya Andy F. Noya, host program itu, kepada Gus Dur.
    “Abis gimana lagi, yah anggep saja sudah,” jawab Gus Dur enteng.
    Dalam kesempatan itu, Gus Dur mengaku senang dengan adanya tokoh Gus Pur dalam parodi politik itu. “Itung-itung advertensi (iklan) gratis,” katanya disambut gelak tawa penonton.
    Bahkan ketika ditanya lebih ganteng siapa antara Gus Dur dan Gus Pur. Gus Dur mengatakan Handoyo seperti iklan film foto yang bermoto ‘seindah warna aslinya’, tapi Gus Dur memplesetkannya menjadi, “lebih indah dari warna aslinya,” kata Gus Dur.


    Humor Gusdur : Dicium Artis Cantik

    Magnet sense of humor Gus Dur yang tinggi membuat kesengsem salah satu artis cantik saat hadir dalam suatu acara di rumah salah seorang pengasuh Pondok Kajen. Saking gemesnya, artis itu dengan santai langsung ngesun (mencium) pipi Gus Dur tanpa pake permisi.

    Jelas beberapa di antara mereka yang hadir langsung dibikin kaget dan bingung. Siapa yang kuat ngeliat kiat nyentrik cuma diem aja disun (dicium) artis cantik.

    Tak lama kemudian begitu sudah agak sepi, Gus Mus yang sedang di antara mereka, langsung numpahin sederet kalimat yang sudah dari tadi cuma bisa disimpan dalam hati.

    “Loh Gus, Kok Gus Dur diam saja sih disun sama perempuan?’

    Dengan santai dan silakan bayangin sendiri gayanya, Gus Dur malah ngasih jawaban sepele.

    “Lha wong saya kan nggak bisa lihat. Ya mbok sampeyan jangan pengen.”



    Humor Gusdur : Tuhan Tak Perlu Dibela

    Saat kebanyakan orang saling menunjukkan diri sebagai ‘pihak yang paling garang’ dan ‘paling ngotot’ mengatakan diri mereka adalah sedang dalam perlawanan membela agama Tuhan. Jelas ini adalah sikap yang lagi-lagi gegabah.

    “Tuhan nggak perlu dibela,” jawaban Gus Dur kala itu. Karuan saja omongan itu juga menimbulkan kontroversi. Hingga akhirnya teman Gus Dur, KH Mustafa Bisri pun ikut angkat bicara.

    “Tuhan itu sebenarnya nggak butuh kita. Kalau se-Indonesia ini mau jadi kafir semua, Tuhan juga nggak akan bermasalah,” sambung Gus Mus menguatkan pernyataan Gus Dur


    Humor Gusdur : Maju Aja Dituntun, Apalagi Mundur

    Dur dalam berbagai kesempatan selalu berkata jujur. Akibat kejujurannya itu, kadang kala disertai humor “tingkat tinggi” yang membuat para pendengarnya tergelak.

    Salah satu contohnya kala Gus Dur menanggapi berbagai desakan agar dirinya mundur. Tanpa basa-basi dia pun menimpali.

    “Maju aja masih harus dituntun, apalagi mundur,” ujar Gus Dur


    Humor Gusdur : Presiden Wisatawan

    Teladan yang diberikan Gus Dur sangat banyak. Misalnya saja saat memberikan pidato di Jerman yang ikut serta mantan Presiden Indonesia BJ Habibie. Di situ Gus Dur runtut menyebutkan status kepresidenan dari masa Pak Karno sampai dirinya.

    “Pak Karno itu presiden yang negarawan, Pak Harto hartawan, Pak Habibie, sedang saya sendiri Wisatawan,” ujar Gus Dur jujur.

    Pernyataan Gus Dur itu mungkin untuk menanggapi berbagai pernyataan bahwa selama dia menjabat presiden gemar melancong/kunjungan ke luar negeri


    Humor Gusdur : Pikiran p o r n o

    Dalam suatu kesempatan Gus Dur mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menghina. Namun dengan itu bagian dari upaya Gus Dur menyampaikan joke.

    “Alquran itu kita suci yang paling p o r n o. Ya kan bener, di dalamnya ada kalimat menyusui. Berarti mengeluarkan tetek. Ya udah, cabul kan?”

    Mungkin dengan hanya kalimat guyonan itu sebagian masih ada yang merasa diresahkan. Masa sih ulama yang terkenal wali kaya gitu? Maka, di lain waktu Gus Dur mengulangi penjelasannya dengan memilih bahasa yang lebih sopan.

    “Maksudnya, itu ayat jadi por no kalau yang baca lagi punya pikiran yang ngeres. Kalau nggak, ya udah. Berarti beres.”

    Masih nggak puas. Karenanya pertanyaan berikutnya segera menyusul. “Tapi Gus, Alquran kan bahasanya sopan?”
    “Betul, juga bahasa di luar Alquran banyak yang sopan. Tapi, waktu teman saya naik bus, lihat orang lagi bunting. Terus dia mbatin kenapa bisa bunting? Mendadak ‘barangnya’ (alat kelaminnya) berdiri gara-gara pikirannya itu,” jawab Gus Dur.

    Ya, begitulah Gus Dur



    Humor Gusdur : Olimpiade

    Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti Olimpiade . Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. Begitulah sambutan Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sidney yang baru lalu.

    Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal Suriah merebut medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.

    Maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.

    “Apa sih rahasia kemenangan anda?” tanya wartawan.

    “Mudah saja,” jawab si pelari Suriah, enteng, “Tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang mau menembak saya.”

    Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manejemennya jelek, antrean umumnya sangat panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.

    Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliling kota Moskow untuk mengamati bagaimana sistem baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah melihat banyaknya orang yang tidak kebagian, aktivis itu menulis di buku catatannya, “roti habis.”

    Lalu dia pergi ke antrean bahan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar habis!”, kemudian dia menuju ke antrean sabun. Wah pemerintah kapitalis baru ini betul-betul brengsek, banyak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar “SABUN HABIS!”.

    Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antrean sabun itu, si intel menegur “Hey bung! dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus, apa sih yang kamu catat?”.

    Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat .

    “Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “Kalau dulu, kamu sudah ditembak”.

    Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “Peluru juga habis!



    Humor Gusdur : Salad

    Gus Dur nggak mati akal kalau urusan melucu. Bahkan, guyonan Gus Dur pun juga diucapkan dalam bahasa asing. Suatu ketika Gus Dur bercerita tentang ada seorang pejabat negara ini yang diundang ke luar negeri.

    Dia lalu mengisahkan seorang istri pejabat Indonesia yang dijamu makan malam dalam sebuah kunjungan ke luar negeri.

    Dalam kesempatan itu, kata Gus Dur, si nyonya pejabat ditawarkan makanan pembuka oleh seorang pramusaji, “you like salad, madame?”

    “Oh sure, I like Salat five time a day. Shubuh, Dzuhur, Asyar, Maghrib and Isya,” jawab si Nyonya percaya diri.

    Humor Gusdur : Derajad Sopir Angkot di atas Pak Kyai

    Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.

    “Saya sopir Metro Mini, Pak.” lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

    Lalu datang Gus Dur dengan dituntutn ajudannya yang setia.

    “Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.

    “Saya presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.

    “Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa…”



    Humor Gusdur : Membayangkan Serdadu Israel

    Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti olimpiade. Acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. Dan tentu saja, peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh media massa semua negara peserta.
    Wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapat medali emas. Begitulah sambutan Presiden Gus Dur saat melepas tim Indonesia ke Olimpiade Sydney kala itu.

    Gus Dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di Suriah. Pada waktu Olimpiade beberapa tahun lalu, tuturnya, kebertulan pelari asal Suriah memeperoleh medali emas. Sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya. Bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.

    Maka, ia langsung dikerubuti para wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi. “Apa sih rahasia kemenangan Anda? tanya wartawan.

    “Mudah saja” jawab si pelari Suriah, enteng. “Tiap kali bersiap-siap akan mulai, saya membayangkan ada serdadu Israel di belakang saya yang akan menembak saya.”



    Humor Gusdur : Gus Dur Ngelu

    “Saya mau bertanya sama Pak Permadi dan para hadirin.” kata Sutradara Film Garin Nugroho dalam wayangan. Biasanya, tokoh-tokoh baik itu kalau situasinya susah pada berubah semua. Petruk misalnya, ketika mau jadi raja tiba-tiba berubah wataknya.
    Permadi yang ditanya Gus Dur yang mnejawab. Ia membenarkan bahwa watak Petruk berubah ketika ia mau menjadi raja. “Makanya, kalau mencari pemimpin mestinya yang tak gampang berubah,” tambah Gus Dur.

    “Kalau menurut Pak Permadi, Gus Dur itu berubah tidak? celetuk seorang hadirin.

    “Ya, agak berubah,” jawab Permadi.
    “Misalnya dalam hal apa?”
    “Misalnya, kalau dulu Gus Dur itu masih suka kumpul-kumpul dengan saya, sekarang hampir tidak pernah lagi.”

    “Kalau itu sih sebabnya sederhana,” sahut Gus Dur.

    “Sederhana bagaimana Gus?” kejar hadirin.
    “Ngelu (pusing).”


    Humor Gusdur : Anggur Mukti Ali

    Pada kunjungan keliling Eropa bulan Februari 2000, Gus Dur ketemu para kepala negara/pemerintahan. Dia antara lain ketemu Presiden Perancis Jacques Chirac. Untuk mencairkan suasana, seperti biasa, dia memasang jurus ampuhnya: humor. Dan tentu saja guyonan yang dipilihnya adalah sedikit banyak ada sangkutannya dengan tuan rumah.
    Menurut Gus Dur, pada tahun 1970-an di Indonesia mulai diupayakan dialog antaragama. Penggagasnya adalah Prof Mukti Ali, waktu itu menteri agama.

    “Saya sangat setuju dengan prinsipnya, tapi tidak setuju dengan contoh yang diberikan Mukti Ali,” ujar Gus Dur.

    “Mengapa?” tanya Presiden Chirac, mulai heran.
    “Menurut Mukti Ali, semua agama itu sama saja; sama bagusnya, sama luhurnya. Ini saya setuju. Tapi dia memberi contoh dengan menyebut anggur. Ini saya tidak setuju. Sebabm, kata Mukti Ali, agama-agama itu seperti anggur. Bisa dimasukkan ke gelas yang pendek, yang lonjong, yang bulat dan sebagainya, tapi isinya sama saja; anggur.”

    “Lho, mengapa Anda tidak setuju?” tanya Chirac, belum paham juga.

    “Sebab anggur itu macam-macam, wadahnya juga macam-macam. Tidak bisa sembarangan.”

    “Ya, betul, betul,” kata Chirac sambil tertawa. “Saya tahu benar tentang hal itu sebab saya orang Prancis.”

    Humor Gusdur : Kayak Digigit Semut

    Ketika menunggu giliran di ruang tungngu pasien, seorang pria remaja berumur 13 tahun bertanya kepada bapaknya, “Paka! kalau kita disuntik itu, sakit ya, Pak?”

    “Oh, tentu saja tidak Nak! Kalau kita disuntik itu, rasanya seperti digigit semut!”

    Beberapa saat kemudian, tibalah saatny si anak remaja ini masuk ke kamar periksa tanpa mau diantar bapaknya setelah ia mengetahui kalau disuntik itu rasanya seperti digigit semut.

    Lima menit kemudian, si Bapak yang menunggu di ruang tunggu pasien ini terkejut mendengar jeritan sang dokter yang kemudian disusul jeritan anaknya. Setelah pintu kamar periksa dibuka, dilihatnya anaknya yang berjalan pincang dengan pahanya yang biru bengkak, dan mata sang dokter pun juga membengkak.

    “Lho! Anak saya ini kenapa, Dok? Kok, jalannya pincang begini?” tanya si Ayah kepada sang dokter.

    “Begini, Pak,” papar sang dokter, “Ketika anak bapak ini mau saya suntik, tiba-tiba dia meronta-ronta kemudian mata saya dipukul oleh dia, dan …”

    “Bapak bohong!!!” protes anak remaja itu kepada bapaknya, “Bapak bilang kalau disuntik itu rasanya seperti digigit semut, ternyata, seperti digigit buaya! Buktinya, lihat ini! bekas gigitannya!”

    Humor Gusdur : Siapa Lebih dekat dengan Tuhan

    Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, kata mantan Presiden RI ini, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.

    Jika sudah bisa menerima perbedaan maka akan lebih terbuka dalam berdialog, bahkan kata Gus Dur, lahir lelucon seperti yang dilontarkan seorang kyai, bhiksu, dan pendeta.

    “Pendeta mengatakan; Kami dekat sekali dengan Tuhan. Jadi kami memangil Tuhan Anak, Tuhan Bapak. Si bhiksu menimpali; Kami juga dekat. Bukan manggil Bapak, tapi Om. Lha bagaimana dengan Anda, pak kyai? Pak Kyai menjawab; Boro-boro deket, manggil-nya aja mesti pake menara,” urai Gus Dur diiringi tawa seisi ruangan.

    Humor Gusdur : Mana Kuli Mana Kyai ???

    Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

    Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!

    Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa Anda berkerumun di sini?”

    “Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai.”


     
    Jin dan Tiga Manusia

    Menurut Gus Dur, pernah ada sebuah kapal berisi penumpang berbagai bangsa karam. Ada tiga orang yang selamat, masing-masing dari Perancis, Amerika dan Indonesia. Mereka terapung-apung di tengah laut dengan hanya mengandalkan sekeping papan.

    Tiba-tiba muncul jin yang baik hati. Dia bersimpati pada nasib ketiga bangsa manusia itu, dan menwarkan jasa. "Kalian boleh minta apa saja, akan kupenuhi," kata sang jin. Yang pertama ditanya adalah si orang Perancis.

    "Saya ini petugas lembaga sosial di Paris," katanya.
    "Banyak orang yang memerlukan tenaga saya. Jadi tolonglah saya dikembalikan ke negeri saya." Dalam sekejap, orang itu lenyap, kembali ke negerinya.

    "Kamu, orang Amerika, apa permintaanmu?"

    "Saya ini pejabat pemerintah. Banyak tugas saya yang terlantar karena kecelakaan ini. Tolonglah saya dikembalikan ke Washington."

    "Oke," kata jin, sambil menjentikkan jarinya. Dan orang Amerika lenyap seketika, kembali ke negerinya.

    "Nah sekarang tinggal kamu orang Indonesia. Sebut saja apa maumu."

    " Duh, Pak Jin, sepi banget disini," keluh si orang Indonesia. "Tolonglah kedua teman saya tadi dikembalikan ke sini."

    Zutt, orang Perancis dan Pria Amerika itu muncul lagi.

     
    Gus Dur Beli Pesawat

    Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat dulu, Pertengahan tahun 2000, Gus Dur bertemu dengan eksekutif puncak Boeing, industri pusat raksasa pesawat terbang. Orang pun bertanya-tanya, apa pula urusannya Gus Dur dengan pembuat pesawat itu? Memangnya dia ahli pesawat terbang seperti Habibie?

    Akhirnya kepala protokol Istana Presiden Wahyu Muryadi mengungkapkan maksud pertemuan itu; Gus Dur mau beli pesawat kepresidenan, yang selama ini memang tidak pernah dimiliki oleh pemerintah indonesia. Kebiasaan Gus Dur tetap ampuh; bikin pernyataan kontroversial di luar negeri, dan menimbulkan reaksi di dalam negeri.

    Pers Indonesia pun sibuk mengusut rencana pembelian pesawat yang waktunya dirasa tidak tepat itu. Krisis ekonomi saja sama sekali terlihat belum diatasi, lha kok Presiden RI mau punya pesawat pribadi. "Perlu dong," kata Wahyu Muryadi sambil membandingkan dengan Presiden Amerika serikat, yang sudah lama memiliki air force one yang mewah itu.

    Dari mana uang puluhan juta dollar untuk membeli pesawat itu? Menko Rizal Ramli, yang bekas aktivis dan pengamat ekonomi yang kritis kok malah bilang siap melaksanakan dan uang untuk pembelian pesawat sudah ada, apa ini bukan pemborosan uang negara? Apa memang ada "uang nganggur" di laci pemerintah? Apa Rizal Ramli ingin cari muka kepada bosnya?

    Mendengar sikap siap melaksanakan Rizal Ramli,kritik publik kian gencar. Sampai Gus Dur sendiri kembali ke Jakarta.

    Wartawan bertanya,"Gus, mengapa anda merasa perlu membeli pesawat boeing itu?"

    Jawab Gus Dur; "Lho, siapa yang mau beli pesawat?"

    Wahyu Muryadi dan Rizal Ramli kali ini yang pusing. Sudah sibuk membela rencana Gus Dur, eh yang dibela malah membantahnya.

     
    Menebak usia mumi

    Ini cerita Gus Dur beberapa tahun yang lalu, sewaktu jaman orde baru . Cerita tentang sayembara menebak usia mumi di Giza, Mesir . Puluhan negara diundang oleh pemerintah Mesir, untuk mengirimkan tim ahli paleoantropologinya yang terbaik . Tapi, pemerintah Indonesia lain dari yang lain, namanya juga jaman orde baru yang waktu itu masih bergaya represif misal banyaknya penculikan para aktivis . Makanya pemerintah mengirimkan seorang aparat yang komandan intel .

    Tim Perancis tampil pertama kali, membawa peralatan mutakhir, ukur sana ukur sini, catat ini dan itu, kemudian menyerah tidak sanggup . Pakar Amerika perlu waktu yang lama, tapi taksirannya keliru . Tim Jerman menyatakan usia mumi itu tiga ribu dua ratus tahun lebih sedikit, juga salah . Tim Jepang juga menyebut di seputar angka tersebut, juga salah .

    Giliran peserta dari Indonesia maju, Pak Komandan ini bertanya pada panitia, bolehkah dia memeriksa mumi itu di ruangan tertutup .

    "Boleh, silahkan," Jawab panitia .

    Lima belas menit kemudian, dengan tubuh berkeringat pak komandan itu keluar dan mengumumkan temuannya kepada tim juri .

    "Usia mumi ini lima ribu seratus dua puluh empat tahun tiga bulan tujuh hari," Katanya dengan lancar, tanpa keraguan sedikit pun .

    Ketua dan seluruh anggota tim juri terbelalak dan saling berpandangan, heran dan kagum . Jawaban itu tepat sekali ! Bagaimana mungkin pakar dari Indonesia ini mampu menebak dengan tepat dalam waktu sesingkat itu ? hadiah pun diberikan . Ucapan selamat mengalir dari para peserta, pemerintah Mesir, perwakilan negara-negara asing dan sebagainya dan sebagainya . Pemerintah pun bangga bukan kepalang .

    Menjelang kembali ke Indonesia, Pak komandan dikerumuni wartawan dalam dan luar negeri di lobby hotel .

    "Anda luar biasa," kata mereka . " Bagaimana cara anda tahu dengan persis usia mumi itu?"

    Pak komandan dengan enteng menjawab,"saya gebuki, ngaku dia ."

     
    Ini SIM Saya

    Ada seorang warga Madura ditilang oleh Polisi, karena naik sepeda motor tidak membawa SIM .

    " Mana SIM saudara ? " tanya polisi . " ini Pak,"kata orang Madura itu sambil menunjukkan sebuah kartu . " Ini bukan SIM, ini kartu anggota NU " bentak sang polisi lagi . Banyak orang Madura lebih bangga membawa kartu anggota NU daripada membawa KTP.

    " Oh, kartu itu tidak bisa jadi SIM ya pak, ini ada SIM punya teman saya ," jawab orang Madura itu lagi ." Mengapa kamu naik sepeda motor memakai SIM orang lain ? kamu telah melanggar, kamu akan ditilang !" hardik polisi itu lagi .

    "Lho, pak polisi kok marah ? saya dipinjami SIM ini secara sah oleh yang punya . Yang punya SIM saja tidak marah, masa' pak polisi marah ... " tanggap orang Madura itu lagi .

     
    Lebih Enak Jadi Makelar Motor

    "Gus, apakah Gus Dur ikut menjadi mak comblangnya Dessy dengan Latief?" tanya wartawan pada saat isu pernikahan Menteri Tenaga Kerja A Latief dengan artis Dessy Ratnasari beredar.

    "Ah, nggak! Daripada jadi makelar begituan, lebih enak jadi makelar motor," jawab Gus Dur.

    Mendengar jawaban tersebut, si wartawan terus mengejar, "Apakah untungnya lebih besar kalau jadi makelar motor, Gus?"

    "Bukan begitu. Bayangkan, kalau menjadi makelar orang kawin itu susah. Kalau makelar sepeda motor kan bisa ngelapi, dan nyobain, lalu numpaki. Coba, mana bisa begitu kalau jadi makelar kawinan? Jangankan mau numpaki, mencet klaksonnya saja dilarang," jawab Gus Dur.

     

    Takut Istri

    Memberikan contoh dengan lelucon adalah kebiasaan Gus Dur ketika berpidato. Tujuannya, kata kyai ini agar hadirin dapat memahami maksud dari apa yang disampaikan.

    Dalam sebuah forum yang membahas soal kesetaraan laki-laki dan perempuan, seorang peserta bertanya kepada kyai eksentrik ini, yang isinya mungkin agak "pribadi."

    Peserta itu bertanya, apakah Kyai sebesar Gus Dur juga takut pada istri?

    Mendengar pertanyaan yang "sensistif" itu Gus Dur menjelaskan dengan "bijak" (jika tidak mau disebut berkelit).

    "Begini ya..... Saya punya cerita," kata Gus Dur memulai, sementara peserta sudah siap-siap dengan serius mendengarkan jawaban tentang "jeroan" rumah tangga Gus Dur.

    "Nanti di akhirat, orang dibagi dua barisan,"

    Gus Dur melanjutkan,"barisan pertama untuk orang-orang yang takut sama istrinya. Barisan kedua untuk yang berani sama istrinya."

    Peserta seminar yang tadinya serius, langsung dapat menerka ini pasti guyonan.

    "Di barisan pertama orang antri berduyun-duyun. Ternyata di barisan kedua cuma ada satu orang, badanya kecil lagi."

    "Orang-orang di barisan pertama heran melihat si kecil itu sendirian. Mereka pikir berani sekali tuh orang kecil-kecil."

    Lalu dikirim delelgasi dari barisan pertama untuk menanyakan. Datanglah delegasi itu pada si kecil dia bertanya, "hey kamu koq berani banget baris sendirian disini, emangya kamu nggak takut sama istri kamu?"

    Mendengar pertanyaan itu, si kecil menjawab "Wah.... saya juga nggak tahu nih. Saya disini disuruh istri saya."

    Ats jawaban dai sang Kyai, seluruh peserta langsung terbahak. Tahulah mereka maksudnya, kesimpulannya semua laki-laki di dunia......


    Becak, dilarang masuk !

    Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD ( buku ; setahun bersama Gus Dur, kenangan menjadi menteri di saat sulit ) tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik .

    Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu "becak dilarang masuk" . Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berati jalan itu tidak boleh dimasuki oleh becak .

    " Apa kamu tidak melihat gambar itu? itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini," bentak pak polisi . " Oh saya melihat pak , tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya . Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk," jawab si tukang becak .

    " Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? di bawah gambar itukan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk," bentak pak polisi lagi .

    " Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan , bukan jadi tukang becak seperti ini ," jawab si tukang becak sambil cengengesan .

     
    Kecerdikan kyai Syukri

    Ini cerita tentang kyai Syukri yang cerdik dan sering disebut sebagai "godfather kelompok mafia intelektual" di sebuah daerah di Jawa Tengah. Dia cerdik dalam membuat pendapatnya paling unggul, disimak, dan seperti merangkum semua pembicara lain dalam setiap pertemuan, dengan cara bicara paling akhir. "Merk dagang" kyai Syukri yang sudah diketahui semua orang adalah angkat telunjuk dengan berkata,"apa masih ada waktu buat saya?", persis ketika acara akan diakhiri.

    Suatu kali sejumlah orang Muhammadiyah dan NU dengan bergurau memperdebatkan soal "hadiah" membacakan surat Al-fatihah kepada orang yang sudah meninggal. Apakah "kiriman" itu bisa sampai kepada sang arwah, seperti pos kilat yang menyampaikan paket ke suatu alam dalam kehidupan dunia? Apa dasar pendapat yang diikuti masing-masing pihak?

    Yang dari muhammadiyah tidak melihat "dalil yang dapat dipegang"dari Al-Quran maupun Hadist Nabi Muhammad, untuk menunjang kemungkinan kiriman via "Pos Akhirat" sampai ke tujuan di alam sana.

    Yang NU berpegang pada pendapat para ulama Mazhab yang empat, yang menerima kemungkinan seperti itu.

    Pandangan Kyai Syukri? Semua orang menatapnya dengan penuh harapan. Ternyata harapan mereka tidak meleset. "Hadiah fatihah tidak sampai ke alamatnya menurut Imam Safi'i,"kata kyai Syukri. "Ia sampai menurut ketiga imam lainnya. Jadi kita ikuti suara mayoritas sajalah."

    Semua lega. Yang dari Muhammadiyah merasa aman karena pendapat mereka juga sejalan dengan pendapat imam pendiri mazhab yang paling banyak diikuti di Indonesia. Yang dari NU gembira karena masih bisa mengirim "hadiah ulang tahun (kematian)" yang mereka warisi dari para kyai zaman dulu.

    "Sudah tentu kirimannya tidak segera sampai secepat pos kilat khusus karena tidak didukung oleh Imam Safi'i" komentar Gus Dur,"tapi mereka toh sudah biasa dengan pola alon-alon asal kelakon?

     
    Hanyutnya Presiden Soeharto

    Sudah tentu mantan presiden Soeharto kebagian sentilan Gus Dur. Ceritanya, suatu hari Pak Harto memancing di sebuah sungai. Bekas orang kuat itu dikenal gemar memancing (dan barangkali bukan cuma ikan yang dipancingnya). Saking asyiknya, Pak Harto tidak sadar bahwa air sungai itu meluap, lalu terjadilah banjir besar.

    Pak Harto hanyut terbawa arus deras. Selama hanyut itu rupanya dia tak sadarkan diri, dan ketika dia terbangun dia berada jauh dari tempatnya semula. Keadaannya sangat sepi, hanya ada seorang petani, yang rupanya telah menolong Pak Harto.

    Merasa berutang budi dan sangat berterima kasih, Pak Harto berkata pada penolongnya itu.

    "kamu tahu nggak saya ini siapa?" tanya Pak Harto.
    "Tidak," jawab si penolong.

    "Saya ini Soeharto, Presiden Republik Indonesia.
    Nah, karena kamu sudah menolong saya, maka kamu boleh minta apa saja yang kamu mau, pasti saya beri. Ayo katakan saja keinginan kamu."

    "Saya cuma minta satu hal saja, Bapak Presiden," kata sang penolong. "Katakan saja apa itu?" Kata Pak Harto.

    "Tolong jangan bilang siapa-siapa bahwa saya yang menolong Bapak."

     

    BABI HARAM

    Suatu ketika Gus Dur dan ajudannya terlibat percakapan serius.
    Ajudan: Gus, menurut Anda makanan apa yang haram?
    Gus Dur: Babi
    Ajudan: Yang lebih haram lagi
    Gus Dur: Mmmm ... babi mengandung babi!
    Ajudan: Yang paling haram?
    Gus Dur: Mmmm ... babi mengandung babi tanpa tahu bapaknya dibuat sate babi!


    Humor DPR

    Ini guyonan tentang prilaku anggota DPR RI. Sempat menyebut mereka sebagai anak TK, Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah 'turun pangkat' setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.

    "DPR dulu TK sekarang playgroup," kata Gus Dur di kediamannya di Ciganjur, Jakarta, Selatan, Kamis (17/03), ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di DPR saat sidang Rabu (16/03).


    Media Salah Kutip

    Gus Dur, dalam satu acara peluncuran biografinya, menceritakan tentang kebiasan salah kutip oleh media massa atas berbagai pernyataan yang pernah dikeluarkannya.

    Dia mencontohkan, ketika berkunjung ke Sumatera Utara ditanya soal pernyataan Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew tentang gembong teroris di Indonesia, dia mengatakan, pada saatnya nanti akan mengajarkan demokratisasi di Singapura. Namun, sambungnya, media massa mengutip dia akan melakukan demo di Singapura.


    Gus Dur Dan Orang Mati

    Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela "ideologi"nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.

    Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur.

    "Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi." katanya.


    Do You Like Salad?

    Rombongan istri pejabat Indonesia pelesir ke San Fransisco menemani suami mereka yang sedang studi banding. Ceritanya mereka mampir ke sebuah restoran. Ketika memesan makanan, mereka bingung dengan menu-menu makanan yang disediakan. Melihat itu, sang pelayan berinisiatif menawarkan makanan yang barangkali semua orang tahu.

    “If you Confuse with menu, just choose one familiar..” kata si pelayan

    Rombongan ibu-ibu saling berbisik menebak si pelayan itu ngomong apa.

    Si Pelayan tersenyum “Oke, do you like salad ?”

    Seorang ibu yang sok tahu menjawab “Sure, I am Moslem, five times in one day”

    (maksud si ibu, dia muslim dan shalat lima kali sehari).

     


    Humor NU

    Bagi Gus Dur, ada tiga tipe orang NU.

    "Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU," jelasnya tentang jenis yang pertama.

    Jenis yang kedua adalah mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam dua belas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, "Itu namanya orang gila NU."

    "Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dini hari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila," kata Gus Dur sambil terkekeh saat itu.


    Humor Polisi

    Humor lain yang diingat banyak orang adalah kritikan dalam bentuk lelucon yang dilontarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisa berlaku dengan saat sekarang walaupun humor ini dilontarkannya setahun silam.

    "Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng almarhum bekas Kapolri, patung polisi dan polisi tidur," selorohnya.

    Humor Umat Beragama 

    Dalam sebauh Seminar di Batam. Gus Dur menjelaskan kebersamaan harus diawali dengan sikap berbaik hati terhadap sesama.

    "Oleh karena itu seluruh umat bertanggungjawab atas masa depan bangsa. Boleh berantem satu sama lain tapi keselamatan bangsa tetap diutamakan," kata Gus Dur disambut tawa peserta.



    Humor Jihad

    Menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga Muslim yang percaya kematiannya akan 'menjamin' tempat di surga, Gus Dur malah kembali melemparkan leluconnya.

    "Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?" tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.

    Gus Dur pun menjawab, "Memangnya sudah ada yang membuktikan? Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga. Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi."


     
    Kombak-Kambek Rp. 5000

    Seorang wisatawan asal Amerika, kata Gus Dur, datang ke Jogjakarta ingin melihat-lihat beberapa tempat wisata. Seminggu dia berada di kota gudeg itu, setelah mengunjungi beberapa tempat wisata kali ini ia ingin ke kebun binatang Gembira Loka.

    Setelah bertanya letak kebun binatang itu kepada petugas hotel tempatnya menginap, akhirnya ia putuskan untuk mengunjunginya dengan naik becak. Sebab semua jenis angkutan sudah pernah ia coba kecuali becak.

    Sambil membawa ransel kecilnya turis inipun segera memanggil tukang becak yang mangkal di depan hotelnya.

    "How much to Gembira Loka?" tanya sang turis.

    Sambil memekarkan lima jari tangan kanannya si tukang becak menjawab, "five thousand kombak-kambek mister !".

     
    Tiang listrik bengkok

    Suatu kali, Gus Dur bepergian bersama rombongan kyai NU dengan naik bus . Seorang kyai dalam rombongan itu dikenal punya hobi menyandarkan tangannya di jendela mobil . Kadang tangannya samapi ke luar jendela .

    Dan betul, saat perjalanan itu, tangan sanga kyai itu keluar dari jendela. Kebetulan Gus Dur melihatnya, lalu iapun mengingatkan pak kyai ini agar memasukkan tangannya, suapay tidak cedera kalau-kalau menyenggol tiang listrik . Kyai itu menolak .

    Merasa jengkel peringatannya tidak dihiraukan, akhirnya Gus Dur bilang " Tolong, pak kyai, tangannya jangan dikeluarkan, kalau kesenggol tiang listrik, tiang lisriknya bisa bengkok."
    Sang kyai segera memasukkan tangannya - tampaknya dia puas "kesaktian"nya diakui .

     
    Eternit

    Suatu kali ada seorang Kiai asal Madura yang membanggakan pembangunan pesantrennya pada Gus Dur. "Wah pesantren saya sudah jadi. Lengkap bangunannya luas, bertingkat," katanya dengan wajah bangga. "Kapan-kapan Gus Dur harus ke sana, soalnya sudah lengkap dengan eternit" tambahnya lagi.

    "Eternit "? Tanya Gus Dur sambil berfikir setiap bangunan kan memang perlu eternit (langit-langit plafon-red)

    "Itu yang pakai ada komputernya," jelasnya lagi.

    "Ohh…. Internet," jawab Gus Dur bersama-sama beberapa orang yang hadir.

     
    Mengapa Clinton Ngakak?

    Saat Presiden Gus Dur bertemu Presiden AS Bill Clinton, Januari 2000, tentu saja banyak diliput pers. Koran-koran Amerika memuat foto Gus Dur bersama Bill Clinton, dan Clinton terlihat ketawa terbahak sampai kepalanya mendongak.

    Apa yang dikatakan Gus Dur sampqi membuat Clinton terpingkal-pingkal begitu?

    Menurut Gus Dur, barangkali tentang joke yang disampaikan Presiden John Kennedy.

    Gus Dur bercerita, suatau hari Kennedy mengajak serombongan wartawan ke ruang kerja Presiden AS. Di salah satu dindingnya ada sebuah lubang kecil tempat Presiden Dwight Eisenhower menaruh peralatan golfnya.
    "Ini lho, perpustakaannya Eisenhower," kata Kennedy mengejek pendahulunya itu. Clinton terpingkal mendengarkan cerita Gus Dur itu.

    Dari mana Tus Dur mendapat cerita itu? "Saya baca di buku Ted Sorrensen," kata Gus Dur.

    "Lho jadi Presiden Clinton sendiri tidak tahu cerita itu?" tanya Jaya Suprana.

    "Ya mungkin nggak tahu, sebab dia nggak baca buku. Mana mungkin Presiden Amerika baca buku? Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia nggak punya kerjaan.

    Nah, kalau Presiden Indonesia, justru harus baca buku sebab nggak ada kerjaan," timpal Gus Dur.

     
    Salah Sebut

    SAAT diundang pada suatu acara di Malang Jawa Timur, Gus Dur ditunggu banyak pihak. Banser pun yang selalu sibuk bila Gus Dur ada acara di daerahnya juga memantau melalui HT yang selalu digenggamnya. Salah seorang anggota Banser berada di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang. Ia senantiasa melaporkan perkembangan di sana setiap saat.

    Begitu pesawat yang ditumpangi Gus Dur mendarat, dia senang bukan main. Maka dengan penuh semangat dia langsung melapor ke panitia lokasi acara, melalui HT nya. Karena begitu bersemangat diapun gugup tak karuan.

    "Halo, kontek, kontek! Kiai Abdurrahman Saleh sudah mendarat di bandara Abdurrahman Wahid," katanya. Tentu saja panitia yang menerima laporannya kaget dan sekaligus tertawa.

     
    Gila NU

    RUMAH Gus Dur di kawasan Ciganjur sehari-harinya tak pernah sepi dari tamu. Dari pagi hingga malam, bahkan tak jarang sampai dinihari para tamu ini datang silih berganti baik yang dari kalnagn NU maupun bukan. Tak jarang mereka datang dari luar kota.

    Menggambarkan fanatisme orang NU, menurut Gus Dur ada tiga tipe orang NU. "Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan membicarakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU," tegas Gus Dur.

    Orang NU jenis kedua, mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam duabelas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, "Itu namanya orang gila NU," katanya.

    Orang jenis ketiga, Gus?

    "Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila," katanya.


    Saudara Kamar Mandi

    SUATU ketika seorang Kiai kedatangan tamu seorang Bupati. Sang Kiai dalam sambutannya mengatakan, "Kami sudah membangun beberapa kamarmandi dan saudara-saudaranya," Hadirin pun bingung mendengarnya, termasuk pak Bupati.

    Ternyata yang dimaksud sang Kiai selain kamar mandi juga telah dibangun WC. Karena di depan para tamu dan orang banyak, sang Kiai segan menyebut kata WC. Maka ia menghaluskan kata itu, karena dianggap kurang patut.


     
    Malu dan Kemaluan

    KISAH ini terjadi di Jawa Timur (Jatim). Suatu kali ada seorang caleg (calon legislative) PKB marah-marah karena namanya tidak masuk dalam daftar calon terpilih. K.H . Hasyim Muzadi (Yang saat itu adalah Ketua DPWNU Jatim) bilang, "Wis to (sudahlah-red), soal caleg itu kan masalah dunia. Itu soal kecil."

    Tapi caleg batal itu tetap jengkel, kata si Caleg, "Bukan begitu Kiai. Tapi ini masalah kemaluan."

    Sambil terkekeh, Gus Dur berkomentar, " Ya begitu itu orang NU. Malu dan kemaluan dicampur-campur."

     
    " Nyedot kang ? "

    " Para santri dilarang keras merokok !" Begitulah aturan yang berlaku di semua pesantren, termasuk di pesantren Tambak Beras asuhan Kyai Fattah, tempat Gus Dur pernah nyantri . Tapi, namanya santri, kalau tidak bengal dan melanggar aturan rasanya kurang afdhol .

    Suatu malam, tutur Gus Dur, listrik di pesantren itu tiba-tiba padam . Suasanapun jadi gelap gulita . Para santri ada yang tidak peduli, ada yang tidur tapi ada juga yang terlihat jalan-jalan mencari udara segar .

    Diluar sebuah rumah, ada seseorang sedang duduk-duduk santai sambil merokok . Seorang santri yang kebetulan melintas di dekatnya terkejut melihat ada nyala rokok di tengah kegelapan itu .

    "Nyedot , Kang?" sapa si santri sambil menghampiri "senior"nya yang sedang asyik merokok itu.

    langsung saja orang itu memberikan rokok yang sedang dihisapnya kepada sang "yunior". Saat dihisap, bara rokok itu membesar, sehingga si santri mengenali wajah orang tadi .
    saking takutnya, santri itu langsung lari tunggang langgang sambil membawa rokok pinjamannya .

    " Hei , rokokku jangan dibawa ! " teriak Kyai Fattah .

     

    Trik Gus Dur "Menghalalkan" Ikan Curian

    Di masa remaja, Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur terkenal bandel dan konyol namun cerdas. Gus Dur bahkan punya keahlian "menghalalkan" ikan curian.

    Hal itu terjadi saat Gus Dur menjadi santri di Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam (Ponpes Salaf API) Tegalrejo, Magelang, antara 1957-1959. Gus Dur bersama beberapa teman-temannya merancang skenario pencurian ikan di kolam milik Sang Guru, Kiai Haji Chudlori.

    “Waktu itu, Gus Dur menyuruh teman-temannya untuk mencuri ikan di kolam sementara Gus Dur mengawasi di pinggir kolam," ujar KH Muhammad Yusuf Chudlori, anak dari KH Chudlori, menceritakan kembali kisah yang didapatnya langsung dari Gus Dur itu.

    Gus Dur tak ikut masuk ke kolam dengan dalih mengawasi jika sewaktu-waktu KH Chudlori keluar dan melewati kolam. Tak lama kemudian, lanjut dia, KH Chudlori yang setiap pukul 01.00 WIB selalu keluar rumah untuk menuaikan shalat malam di masjid melintas di dekat kolam. Seketika itu juga, teman-teman Gus Dur yang sedang asyik mengambil ikan langsung disuruh kabur. Sementara Gus Dur tetap berdiri di pinggir kolam dengan memegang ikan hasil curian.

    “Gus Dur kepada ayah saya bilang, kalau tadi ikan milik kiai telah dicuri dan Gus Dur mengaku berhasil mengusir para pencuri itu," ujar Gus Yusuf menceritakan ke VIVAnews melalui telepon. "Sedangkan, ikan hasil curiannya berhasil Gus Dur selamatkan."

    Atas "jerih-payah" Gus Dur itu, KH Chudlori menghadiahkan ikan tersebut kepada Gus Dur supaya dimasak di kamar bersama teman-temannya. Akhir kata, ikan itu akhirnya dinikmati Gus Dur bersama teman-teman bengalnya.

    Jelas Gus Dur mendapat protes keras dari teman-temannya yang disuruhnya mencuri tadi. Namun bukan Gus Dur namanya jika tak bisa berdalih. Menurut Gus Dur yang kemudian memimpin Nahdlatul Ulama itu, yang lebih penting adalah hasilnya.

    “Wong awakmu yo melu mangan iwake. Lagian, iwake saiki wis halal wong uwis entuk izin seko kyai. (Kamu juga ikut makan ikannya. Lagi pula, ikan curian tersebut sudah halal, karena telah mendapat izin dari kiai-red),” kata Gus Dur seperti diceritakan Gus Yusuf lagi.


    Bill Clinton dan Presiden Perancis Jacques Chirac

    Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa...setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya.

    Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!"

    Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?"

    "Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya.

    Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tau nggak... kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan sombongnya.

    Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?"

    "Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut.

    Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat...

    "Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur.

    "Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat.

    "Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem.

     

    Lelucon Gusdur : DILARANG SALING MELEMPAR

    Gus Dur seperti tak pernah kehabisan cerita, khususnya yang bernada sindiran politik. Menurut dia, ada kejadian menarik di masa pemerintahan Orde Baru. Suatu kali Presiden Soeharto berangkat ke Makkah untuk berhaji. Karena yang pergi seorang presiden, tentu sejumlah menteri harus turut mendampingi. Termasuk "Peminta Petunjuk" yang paling rajin, Menteri Penerangan Harmoko.

    Setelah melewati beberapa ritual haji, rombongan Soeharto pun melaksanakan jumrah, yakni symbol untuk mengusir setan dengan cara melempar sebuah tiang mirip patung. Di sinilah muncul masalah, terutama bagi Harmoko. Beberapa kali batu yang dilemparnya selalu berbalik menghantam jidatnya. Harmoko melempar lagi lagi. Dan batu yang dilemparnya kembali lagi membentur jidatnya. "Wah, kenapa jadi begini, ya?" pikir Harmoko, mulai gemetar karena takut. Ia lalu berpindah posisi.

    Hasilnya sama saja: batu yang dilemparnya seperti ada yang melempar balik ke arah dirinya. Setelah tujuh kali lemparan hasilnya masih sama, Harmoko menoleh kiri-kanan, mencari-cari posisi Presiden Soeharto untuk "minta petunjuk." Ketemu, lalu dengan lega ia tergopoh-gopoh menghampiri Bapak Presiden.

    Namun, sebelum sampai di hadapan Bapak Presiden, ia turur mendengar bisikan: "Hai manusia, sesama setan dilarang saling melempar."


    Karena Tegang, Penghulu Batuk Ikut Batuk


    Sebut saja namanya Safrawi. Seorang pemuda yang sebentar lagi akan mengakhiri masa lajangnya. Dia akan melaksanakan akad nikah dengan tunangannya satu minggu lagi. hari demi hari dia selalu mempersiapkan diri secara fisik dan mental. segala jenis ramuan mulai dari tolak angin, tolak miskin sampai obat kuat di hajarnya habis.
    secara mental dia juga mempersiapkan diri menghadapi kehidupan barunya seminggu lagi bersama istrinya dan mantan tunangannya. segala petuah dan wejangan dia dapatkan dari sesepuhnya dan para seniornya.
    namun yang paling dia persiapkan adalah hari pelaksanaan akad nikah. dia belajar bagaimana menjawab akad nikah dari penghulu. dibantu dengan teman dekatnya safrawi hampir tiap hari latihan akad nikah.
    “Saya Terima nikahnya jamilah binti Abd. Hamidi dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp. 50.000 dibayar tunai.
    latihan dan terus latihan karena memang dia takut malu di depan undangan yang secara langsung menjadi saksi waktu akad nikahnya.
    tidak terasa waktu yang dinanti dan mendebarkan telah tiba. hari pernikahan safrawi dan tunangannya telah tiba.
    berdandan rapi, memakai wangi-wangian dan dihiasi dengan kalung bunga melati safrawi melangkah menuju kendaraan yang telah dipersiapkan. di dampingi para keluarga dalam acara lamaran dan akad nikah dirumah jamilah.
    sesampai dihalaman rumah jamilah, tamu sudah banyak berdatangan. degup jantung safrawi semakin kencang. pikiran sudah tidak karuan.
    saat yang paling mendebarkan telah tiba. waktu akad nikah akan dimulai.
    dengan beberapa patah kata penghulu memulai acara tersebut.

    penghulu : Agama kamu apa??
    Safrawi : islam
    Penghulu : baik ikut saya

    mengambil suara dan menarik nafas panjang
    Penghulu : Ehm
    Safrawi : Ehm
    Penghulu : yang ini jangan diikuti

    Undangan : grrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr grrrrrrr

     

    GUYONAN CHE GUEVARA

    Saat berkunjung ke Kuba, Gus Dur bertemu dengan pemimpin Kuba, Fidel Castro. Castro yang mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap. Mereka pun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius. Agar tidak terlalu membosankan, Gus Dur mengeluarkan jurus guyonan.

    Katanya, ada tiga orang tahanan dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberi tahu bagaimana mereka bisa sampai ada di situ. Tahanan pertama, "Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevara." Che Guevara adalah pemimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.

    Tahanan kedua geram, "Oh, kalau saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!" Lalu mereka berdua terlibat perang mulut. Tetapi, mereka segera teringat tahanan ketiga belum ditanya. "Kalau kamu kenapa sampai dipenjara di sini?" Tahanan ketiga menjawab dengan berat hati, "Karena saya Che Guevara..."

    Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut.


    Membuang Presiden

    Apa akibatnya kalau seorang presiden terlampau lama memegang kekuasaan? Apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? Tentu rakyat akan protes dan marah, karena menganggap presidennya telah berkhianat.

    Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang punya tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anal sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.

    Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang.
    Kakaknya tak mau kalah pamor. Dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang jauh lebih banyak dari adiknya.

    Anak perempuan presiden juga ingin populer, tapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.

    “Mas kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?”
    “Gampang sekali: Buang saja ayah nona dari atas pesawat.”


    Membuat clinton tertawa

    Cerita lain dr GusDur yang membuat Clinton terbahak2 adlh ttg PM Inggris Winston Churcill n pemimpin oposisi Clement Atlee.

    Atlee itu tokoh Sosialis Internasional, n terkenal gigih memperjuangkn nasionalisasi industri dan perusahaan2 besar di Inggris. Suatu hari tutur GusDur seusai sidang parlemen PM Churcill pergi ke toilet utk buang air kecil. Atlee jg msk ke toilet yg sama, maka bertemulah ke2nya.

    Sambil buang air kecil, dgn wajah cemberut Churcill bilang pada Atlee:"Jangan lihat2 ya! kamu kan sukanya menasionalisasi yg besar-besar


    Lagi Asyik Baca

    Bertahun-tahun, saya heran kenapa sih Indonesia “Tidak maju-maju” meski mereka sudah merdeka 60 tahun lebih. Tapi sekarang…saya sudah tahu alasannya. Berdasarkan data statistik:
    Jumlah penduduk Indonesia ada 225 juta. 100 juta di antaranya adalah para pensiunan dan anak-anak. Jadi yang kerja cuma 125 juta.

    Jumlah pelajar dan mahasiswa adalah 78 juta. Jadi tinggal 47 orang yang kerja. Yang kerja buat pemerintah pusat jadi pegawai negeri ada 31 juta, jadi tinggal 16 juta yang kerja (karena PNS cuma main catur dan baca koran).
    Ada 4,5 juta yang jadi TNI dan Polisi. Jadi tinggal 11,5 juta yang kerja (karena TNI dan Polisi tidak ada kerjaan).

    Ada lagi yang kerja di pemerintahan daerah dan departemen-departemen lain jumlahnya 10.500.000. Jadi sisanya tinggal 1.000.000. Yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit di seluruh Indonesia ada 888.000. Jadi sisa 112.000 orang saja yang kerja.

    Ada 111.998 orang yang di penjara. Jadi tinggal sisa dua orang saja yang masih bisa kerja. Siapa mereka??? Yaaa…tentu saja SAYA dan ANDA! Tapi kan sekarang ANDA lagi asyik baca buku sambil cekikak-cekikik sendiri. Jadi tinggal saya sendiri dong yang kerja!!!! Pantes aja kalau begini Indonesia tidak maju-maju……..!

    siaaal kna juga


    Pipis

    Dua orang pria sedang "pipis" disebuah toilet di Kuala LumpurTiba-tiba yg seorang menoleh kepada pria di sebelahnya sambil berkata "Orang Indonesia ya" ya" jawab yg satunya"Muslim ya""betul""dari kota Jombang ya""Iya dari Jombang""Yg nyunat situ Haji Hanafi yg matanya buta sebelah ya""Betul" (sambil berpikir) "Tapi kok... mas bisa tahu semua itu?""Soalnya cuma Haji Hanafi yg sayatan sunatnya melenceng dan situ sedang mengencingi sepatu saya".


    Menyesal bertemu bidadari

    Saat menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga muslim yang percaya kematiannya akan menjamin tempat di surga, Gus Dur malah melemparkan leluconnya.

    "Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?" tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.

    Gus Dur pun menjawab, "Memangnya sudah ada yang membuktikan?"

    "Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga.

    Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit.

    Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan polisi," lanjut Gus Dur cengengesan.


    Masalah

    Gus Dur menganggap hanya ada dua masalah di dunia ini Pertama, adalah masalah yang dapat diselesaikan. Namun, kata Gus Dur, itu bukanlah suatu masalah, karena dapat diselesaikan. Kedua, masalah yang tidak dapat diselesaikan. "Untuk masalah yang tidak dapat diselesaikan, jangan diambil pusing untuk dipikirkan. Kan tidak dapat diselesaikan," Gitu saja kok repot


    Berdo'a sebelum makan

    Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.

    Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.

    Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”


    Membayangkan serdadu israel

    Hampir tak ada negara yang rela ketinggalan mengikuti olimpiade . acara empat tahunan itu merupakan salah satu cara promosi negara masing-masing. dan tentu saja , peristiwa ini juga sangat bergengsi karena acara ini diliput oleh semua media massa negara peserta. wajarlah kalau setiap negara berusaha mengirimkan atlet terbaiknya, dengan harapan mereka bisa mendapatkan emas. begitulah sambutan gus dur saat melepas tim indonesia ke olimpiade sidney yang baru lalu.

    gus dur lalu bercerita tentang peristiwa yang pernah terjadi di suriah. pada waktu olimpiade beberapa tahun yang lalu, tuturnya, kebetulan pelari asal suriah merebut medali emas. sang pelari mampu memecahkan rekor tercepat dari pemenang sebelumnya, bahkan selisih waktunya pun terpaut jauh.

    maka, dia langsung dikerubuti wartawan karena punya nilai berita yang sangat tinggi.

    "apa sih rahasia kemenangan anda?" tanya wartawan.

    "mudah saja," jawab si pelari suriah, enteng, "tiap kali bersiap-siap akan start, saya membayangkan ada serdadu israel di belakang saya yang mau menembak saya."



    Membuat Orang-Orang Berdo’a

    Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang sopir Metro Mini. “Apa kerjamu selama di dunia?” tanya malaikat itu.

    “Saya sopir Metro Mini, Pak.” lalu malaikat itu memberikan kamar yang mewah untuk sopir Metro tersebut dan peralatan yang terbuat dari emas.

    Lalu datang Gus Dur dengan di tuntun ajudannya yang setia.

    “Apa kerja kamu di dunia?” tanya malaikat kepada Gus Dur.

    “Saya presiden dan juga juru dakwah Pak…” lalu malaikat itu memberikan kamar yang kecil dan peralatan dari kayu. Melihat itu Gus Dur protes.

    “Pak kenapa kok saya yang presiden sekaligus juru dakwah mendapatkan yang lebih rendah dari seorang sopir Metro..?” Dengan tenang malaikat itu menjawab: “Begini Pak… Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua ngantuk dan tertidur… sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat sopir Metro Mini mengemudi dengan ngebut, ia membuat orang-orang berdoa…”





     

    UcapanTerimakasihpadasumber-sumbertulisanyakni:
    holistikasaya.comokezone.comgusdur.netmarhendraputra.ccfotounik.

     

     


    This website was built using N.nu - try it yourself for free.(info & kontakt)