Tertawalah sebelum ditertawakan
Tertawa adalah cara yang cerdas untuk meraih kenyamanan hati, tertawa yang wajar bisa berfungsi sebagai obat untuk terapi depresi dan kesedihan, ia memiliki pengaruh kuat untuk menjaga jiwa menjadi ringan dan hati menjadi terang. Begitu berperannya fungsi ketawa dalam menjaga keseimbangan jiwa, sampai-sampai ada hari ketawa Internasional yaitu setiap minggu pertama di bulan Mei, seperti untuk tahun ini di Paris telah diadakan lomba ketawa terlama.
Tertawa itu sehat tapi tentu tidak berarti harus berlebihan, seperti sabda Rasulullah SAW; “ Janganlah tertawa berlebihan, karena ia bisa mematikan hati”, karena akan mematikan rasa, rasa tuk saling menyayangi- saling menghormati, dan orang bisa menilai lain dianggap mentertawakan, lebih celaka lagi jangan-jangan dianggap kurang waras. Kalau kita tertawa, hendaknya tidak dilakukan dengan tujuan menghina atau melecehkan. Kewajaran hendaknya yang kita lakukan, berilah senyum pada saudara kita karena dengan senyuman akan memberikan kedamaian hati, Rasulullah SAW bersabda; “dan jika engkau tersenyum dihadapan wajah saudaramu, maka itu adallah satu bentuk sedekah.”.
Banyak makna orang bisa menilai, tersirat dari mimik atau raut wajah cara orang tertawa, ketika melihat hal yang lucu kita bisa tertawa terbahak,, saat kita dihadapkan pada tantangan timbul keraguan maka yang muncul senyum kecut, dan ketika karier mendapat perhatian dan dipercaya untuk menduduki sautu jabatan tertentu, kita akan tersenyum bahagia, namun ketika orang lain yang menurut penilaian masih dibawah baik dilihat dari senioritas atau kemamapuan tiba-tiba mendapat promosi, biasanya senyum yang muncul senyum sinis sambil ngedumel, kadang kita tidak sadar akan kekurangan yang dimiliki, ego muncul merasa diri bisa dan lebih dari orang lain, kondisi ini bisa berbalik, ya bisa ditertawakan orang.
Memang banyak diantara kita terkadang terjebak pada satu keinginan untuk menggapai kata “bahagia”, kaca mata pandang yang digunakan penuh dengan balutan harta dan tahta, padahal bahagia hakiki sebenarnya ada pada keseimbangan hati antara kebutuhan akan ilahiah, sebagai hambanya suatu keharusan untuk senantiasa bersyukur, dan kebutuhan duniawiah untuk senantiasa berusaha, kita tentu tidak ingin hanya berpikir tentang keluar masuknya uang dari dan ke saku, ambisius dalam kubangan naiknya tahta sementara orang lain “terengah” menggapai-gapai makna keadilan, kita perlu berpikir jernih yang ditaburi iman maknawiah, dengan demikian kaca mata yang kita pakai untuk melihat dunia pun akan bening dan dunia akan terlihat oleh kita sebagaimana adanya, sebagai penciptaan yang indah, terhormat dan orang pun akan senyum hormat.
Seseorang yang hatinya “ternodai” jarak pandangnya akan terbatas pada tatapan harta dan tahta, perbuatan baik hanya sekedar retorika pulasan taburan warna, yang sebenarnya kusam jauh dan tak bertepi pada kata estetik apalagi pada kebajikan dan etika sosial, ketika berkuasa orang seperti ini akan dikerubuti oleh loyalis semu, senyum hormat selalu tersungging dari mereka yang “membebek”, tapi ketika orang seperti ini tak bekuasa, mereka akan meninggalkannya senyum hormat sesuatu yang langka yang ada senyum sinis dan bahkan mungkin mentertawakan.
maka:
Kenapa kita harus tersenyum bahagia, kalau hanya semu, janganlah mengorbankan kebahagian pada kebahagian semu, jadikanlah senyum kita pada senyum bahagia yang hakiki dengan mengarahkan tatapan mata pada keindahan hidup, jadikanlah pribadi yang penuh senyum kobarkanlah perang melawan kepicikan hati berjalanlah pada pintu kesuksesan, percayalah jiwa meberikan ketetapan hati keinginan secara proporsional dalam tujuan kita., tetapkanlah tujuan kita biarkanlah ia melambung tinggi, janganlah merasa putus asa untuk menggapainya sepanjang kita masih berjalan menujunya setiap hari, jiwa kita kan tersenyum saat melihat kesulitan akan bisa dilalui, janganlah sesekali bermuka kusam dan merengut, mulailah hidup dengan penuh senyum , tertawalah sebelum ditertawakan orang ketika salah memilih jalan hidup.
Humor bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik
Manfaat humor bagi kesehatan fisik maupun mental itu sangat baik, berdasar penelitian sejumlah ahli, humor lucu memiliki dampak positif bagi kesehatan psikis maupun fisik. Di antaranya mengurangi tingkat kecemasan individu, meningkatkan kesehatan mental, dan mengurangi stres.
Para praktisi kedokteran pun meyakini kalau humor efektif mengembalikan kondisi kesehatan. Sebab, humor membuat orang tertawa. Pada saat tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang, pembuluh darah jantung maupun otot bekerja lebih aktif. Konon, dengan tertawa lepas selama 10-20 menit, orang akan terbebas dari rasa sakit selama puluhan jam berikutnya.
Humor juga efektif mendorong pemikiran jadi positif. Karena, humor membuat hati senang. Jika hati senang, orang biasanya akan bersikap lebih baik terhadap orang lain, lebih mudah berpikir dan menemukan alternatif-alternatif baru yang belum pernah terbayangkan. Sehingga humor bisa menjadikan orang bekerja lebih giat dan kreatif.
Tak hanya itu, humor bermanfaat signifikan dalam aktivitas kita sebagai mahluk sosial. Sebab, dengan kemampuan menciptakan humor, kita akan lebih mudah berkomunikasi secara intensif dan membangun hubungan sosial.
sumber : blog-apa-aja.